Kamis, 24 Juni 2010

DIGESTER

Digester (ketel adukan) adalah suatu ketel yang mempunyai dinding rangkap, as pemutar yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk, yang digunakan untuk melumat brondolan sampai homogen, sehingga daging buah (pesicarp) pecah dan lepas dari biji (nut). Jumlah  pisau-pisau pengaduk pada digester terdiri dari 6 pasang pisau pelumat (Stirring Arms), 5 set pisau pelumat sebelah atas untuk mengaduk dan 1 set pisau buangan dibagian bawah untuk mempermudah pelumatan dan mendorong biji yang masih bercampur dengan serat dari ketel adukan, jarak pisau dengan dinding ketel maksimal 15 mm.
Untuk mempermudah proses pelumatan suhu digester dipertahankan 90 – 950C agar serat dapat terpisah dari biji yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap. Proses pengadukan berlangsung selama 15 menit. 
Adapun tujuan dari pelumatan di digester adalah :
$ Melumatkan daging buah .
$ Memisahkan daging buah dengan biji.
$ Meremas struktur jaringan pericap dan pembukaan sel dimana minyak yang terkandung didalamnya.
$ Mempermudah proses di press.


Selasa, 15 Juni 2010

SEJARAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI INDONESIA

Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di DeliSumatera Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura".
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS),Sumatera Utara dan di Rantau PanjangKuala SelangorMalaya pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1911.
Hingga menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama minyak sawit dunia. Semenjak pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal seperlima dari angka tahun 1940.
Usaha peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer) yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih Malaya (lalu Malaysia).
Baru semenjak era Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif.
Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Afrika.

Sumber :

TRANSLATE THIS BLOG

Labels