Selasa, 11 Agustus 2009

PERHITUNGAN KAPASITAS PABRIK

PERHITUNGAN KAPASITAS PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT

Pabrik kelapa sawit merupakan satu kesatuan dari beberapa mesin-mesin instalasi yang bekerja berkaitan satu dengan lainnya dalam satu kesatuan proses untuk mengolah bahan baku yang berupa buah kelapa sawit dan hasil olah berupa minyak kelapa sawit (CPO) dan Inti sawit (kernel)

Untuk mengetahui kapasitas realistik pabrik dapat dihitung menggunakan rumus – rumus berikut.

Kapasitas Pabrik                  = Jlh Rebusan x (Jlh Lori/Rebusan) x (Isian Lori/Lori) x (60’/Siklus Rebusan)

Interval                                 = (Siklus rebusan/Jlh Rebusan)
Waktu Angkat Hostingcrane = (Interval/Jumlah lori)
Jumlah lori 1 jam                   = (60’/waktu angkat hostingcrane)
Kapasitas                             = Jlh lori 1 jam x jumlah kapasitas lori

Keterangan :
  • Jumlah rebusan : jumlah rebusan yang digunakan dalam proses
  • Jumlah lori        : jumlah lori dalam satu bejana rebusan (sterilizer)
  • Isian Lori          : jumlah isian/ kapasitas lori rebusan ( 2.5 s.d 3.5 ton/lori)
  • Siklus rebusan  : lamanya waktu merebus dalam sekali rebusan
Siklus rebusan sudah termasuk perkiraan buka tutup pintu rebusan (+- 5') dan waktu merebus (steaming time)  .

Sabtu, 08 Agustus 2009

REBUSAN (STERILLIZER)





Rebusan (sterillizer) atau dapat dikatakan sebagai bejana rebusan merupakan bejana uap yang digunakan untuk merebus buah dengan tekanan yang telah ditentukan yaitu 3 kg/cm2. Untuk menjaga tekanan kerja tidak melebihi batas yang diizinkan, rebusan diberikan katup pengaman (safety valve).


Tujuan rebusan adalah :
  • Mematikan enzym-enzim untuk mencegah berlarutnya proses penaikan asam lemak bebas (ALB)
  • Mengurangi kadar air dalam inti buah.
  • Memudahkan brondolan lepas dari tandan.
  • Melunakkan daging buah agar mudah dilumat pada alat digester.
  • Memudahkan/ memperingan pada stasiun - stasiun berikutnya.
Pada umumnya penggunaan tekanan kerja pada sistim rebusan di tiap pabrik kelapa sawit antara 2.8 s.d 3 kg/cm2 dengan siklus rebusan antara 90 - 100 menit sistim tiga puncak (Triple peak).
Hal - hal yang mempengaruhi perebusan antara lain :
1. Tekanan uap dan lamanya perebusan.
Tekanan uap dan lamanya perebusan sangat menentukan hasil perebusan juga mempengaruhi effisiensi pabrik. Tekanan uap dan lamanya perebusan yang tidak cukup akan berpengaruh terhadap :
  • Buah kurang masak, sebagian berondolan tidak lepas dari tandan (persentase kattekoppen tinggi) yang mengakibatkan minyak pada janjangan kosong tinggi.
  • Proses pelumatan di digester tidak sempurna, sebahagian daging buah tidak lepas dari biji sehingga mengakibatkan proses pengempaan tidak sempurna dan mengakibatkan losis yang tinggi pada ampas dan biji.
  • Ampas yang mengandung minyak tinggi tadi dapat menyebabkan pembakaran dalam ketel uap tidak sempurna.
  • Jika perebusan terlalu lama, buah menjadi memar (mengakibatkan losis tinggi pada air kondesnsat)
  • Yang paling utama merusak mutu minyak dan inti.
2. Pembuangan udara dan air kondensat.
Udara merupakan penghantar panas yang randah, apabila udara dalam ketel rebusan tidak dikeluarkan secara sempurna maka akan terjadi percampuran udara dan uap (turbulensi) sehingga mengakibatkan perpindahan panas dari uap kedalam buah tidak sempurna.

HAL YANG PERLU DIINGAT
"KUTIP MINYAK SETINGINYA DAN PERKECIL LOSIS"
Dirangkum dari : anonim, Vademecum PTPN IV Bah Jambi & herian syah, Laporan Kerja Praktek Di PMKS PTPN IV Bah Jambi

TRANSLATE THIS BLOG

Labels