Digester (ketel adukan) adalah suatu ketel yang mempunyai dinding rangkap, as pemutar yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk, yang digunakan untuk melumat brondolan sampai homogen, sehingga daging buah (pesicarp) pecah dan lepas dari biji (nut). Jumlah pisau-pisau pengaduk pada digester terdiri dari 6 pasang pisau pelumat (Stirring Arms), 5 set pisau pelumat sebelah atas untuk mengaduk dan 1 set pisau buangan dibagian bawah untuk mempermudah pelumatan dan mendorong biji yang masih bercampur dengan serat dari ketel adukan, jarak pisau dengan dinding ketel maksimal 15 mm.
Untuk mempermudah proses pelumatan suhu digester dipertahankan 90 – 950C agar serat dapat terpisah dari biji yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap. Proses pengadukan berlangsung selama 15 menit.
Adapun tujuan dari pelumatan di digester adalah :
$ Melumatkan daging buah .
$ Memisahkan daging buah dengan biji.
$ Meremas struktur jaringan pericap dan pembukaan sel dimana minyak yang terkandung didalamnya.
Digester sering disebut sebagai alat aduk yang terdiri dari bejana yang dilengkapi dengan alat-alat perajang buah sehingga terjadi pelepasan pericarp dengan biji sambil pemecahan kantong-kantong minyak. Volume digester berpengaruh terhadap kehilangan minyak, jika digester penuh maka memperlama proses pengadukan dengan tekanan lawan yang kuat sehingga perajangan sempurna karena ketinggian buah dalam digester akan menimbulkan tekanan didasar digester semakin tinggi dan tahanan lawan terhadap pisau semakin tinggi dan pemecahan kantong minyak dan pemisahan serat dengan serat yang lain semakin sempurna, jadi isi dari digester minimal ¾ agar diperoleh hasil yang lebih baik untuk feeding pressan.
Untuk menaikkan suhu didalam digester digunakan uap sistem pemanasan mantel (steam jacket), suhu yang diharapkan adalah 90°C dengan alasan pada suhu tersebut minyak sudah mencair dan mudah keluar dari kantong-kantong minyak, sedangkan yang masih berbentuk emulsi akan pecah menjadi minyak dan cairan lainnya dan kerusakan minyak seperti oksidasi dan hidrolisa relatif belum terjadi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja digester :
1. Kondisi pisau pengaduk digester.
2. Level volume buah dalam digester.
3. Temperatur/ steam.
4. Kebersihan bottom plate.
5. Kondisi digester.
6. Kematangan buah yang sudah terebus.
7. Drain.
8. Kondisi plat siku penahan pada dinding digester.
Screw Press
Screw press adalah mesin kempa yang digunakanan untuk memeras lumatan brondolan matang dengan sistem tekan dan digunakan untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (mesocarp) dengan cara diperas.
Tekanan cone yang sebaiknya digunakan pada press adalah 30-40 BAR. Tekanan cone yang kurang mangakibatkan losis minyak pada fiber tinggi tetapi persentasi biji pecah kecil. Namun dengan tekanan cone yang terlalu tinggi mengakibatkan biji pecah yang tinggi tetapi proses pemerasan minyak maksimal (losis minyak di fiber rendah).
Mekanisme pengempaan ialah masuknya adonan kedalam cylindre press dan mengisi worm, volume setiap space worm berbeda semakin mengarah ke ujung as screw volume semakin kecil sehingga perpindahan massa akan menyebabkan minyak terperas.
Untuk menurunkan kadar minyak dalam ampas, tekanan lawan dinaikkan dengan mengatur cone. Tapi hal ini akan menyebabkan banyaknya persentase biji pecah dalam cake, oleh karena pengoperasian Screw Press hendaknya dipertimbangkan untung ruginya.
Pemberian air pengencer dengan cara menyiram cake dalam pressan. Jumlah air pengencer yang diberikan tergantung pada suhu air pengencer, semakin tinggi suhu air penhgencer maka semakin sedikit air pengencer yang diberikan, sedangkan pemberian air pengencer yang terlalau banyak akan mengakibatkan :
1. Pemecahan cake yang lebih sulit di Cake Breaker Conveyor.
2. Turunnya kalor bakar pada ampas akibat tingginya kadar air.
3. Penurunan kapasitas screw press akibat bertambahnya kandungan air dan kecepatan gerak cake dalam worm.
Faktor-faktor yang mempengaruhi screw press adalah :
1. Kondisi worm screw press.
2. Tekanan.
3. Efek dari sterilizer (buah rebus masih mentah).
4. Sampah.
5. Air delusi.
Norma yang diijinkan di stasiun kempa (press) adalah :
G Oil losis pada fiber : 0,65 %
G Oil losis pada biji : 0,10 %
1 komentar:
Ini informasi yang sangat bermanfaat, mudah2an bermanfaat juga bagi semua yang membacanya.
Posting Komentar