Rabu, 12 Mei 2010

Stasiun Bantingan (Thressing Station)

Stasiun Bantingan (Thressing Station)
            Lori lori yang berisi buah hasil perebusan ditarik keluar dari dalam sterilizer dengan menggunakan Capstand menuju ke stasiun penebah. Lori lori ini kemudian dituang menggunakan Tippler sehingga buah yang ada didalamnya akan masuk kedalam automatic feeder. Penuangan buah hasil rebusan ini harus benar benar dijaga agar penebah tidak kelebihan  kapasitas sehingga mengurangi efektifitas pemipilan serta kehilangan minyak dalam tandan kosong tinggi. Kemudian lori lori diturunkan dan ditarik kembali ke loading ramp.
 Stasiun penebah (Thressing) yang dilengkapi dengan
Tippler dan Thresser

            Tromol pemipil (Thressing) ini berfungsi sebagai alat penebah yang berbentuk silinder dengan kecepatan putaran ±25 rpm. Tromol pemipil ini dilengkapi dengan batang batang besi (sudu sudu) yang memanjang sepanjang tromol.
            Dengan bantuan sudu sudu yang ada didalam tromol, buah terangkat dan jatuh terbanting sehingga brondolan akan jatuh dari tandannya. Prinsip kerja tromol ini adalah gaya sentrifugal dari pusingan tromol. Tandan yang masuk akan melekat pada dinding tromol yang sedang berputar, kemudian jatuh karena grafitasi.
            Bantingan yang terjadi berulang ulang akan menyebabkan brondolan terlepas dari tandannya dan melalui celah celah tromol jatuh kebagian bawah tromol ke bottom crossconveyor, sedangkan tandan kosong akan terlempar keluar dan jatuh ke empty bunch conveyor. Brondolan yang ada pada bottom conveyor diangkut oleh fruit elevator ke top cross conveyor untuk dimasukkan ke digester.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MANA KOMENTARNYA ???